Softswitch merupakn elemen utama dari jaringan NGN (Next Generation Network) yang berfungsi untuk mengontrol semua sesi layanan dan komunikasi. Softswitch lahir dari pengembangan teknologi jaringan data yang kini telah mendominasi. Pengembangan ini merupakan migrasi dari jaringan PSTN menuju NGN (Next Generation Network) yang berbasis data. Layanan telekomunikasi pada NGN (Next Generation Network) meliputi voice, data, dan multimedia. Pada kenyataannya, bagi industri jasa telekomunikasi bahwa volume trafik data melebihi volume trafik voice, namun layanan voice masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar dalam bisnis telekomunikasi. Dengan demikian pengembangan layanan voice pada jaringan data menjadi aspek penting dalam perkembangan telekomunikasi.
Munculnya teknologi softswitch, didorong oleh layanan komunikasi yang tidak hanya melibatkan suara namun juga dalam bentuk data image bahkan video. Selama ini, kebutuhan akan informasi yang berbentuk suara dan data, masih dikemas dalam suatu wadah yang berbeda. Adapun suatu teknologi yang telah bisa mengatasi hal itu,dikenal dengan sebutan teknologi softswitch. Teknologi softswitch dengan sistemnya yang terbuka dan terdistribusi memiliki kemampuan berintegrasi dengan teknologi lain yang mampu memadukan berbagai kemampuan layanan voice,data dan multimedia secara lebih efisien.
Softswitch merupakan istilah generik untuk pendekatan baru teknologi switching, menyangkut didalamnya istilah call control, call processing.Karena softswitch merupakan suatu istilah yang generik maka munculah beberapa pengertian yang di definisikan olah beberapa vendor dan badan standarisasi. Berikut dibawah ini merupakan beberapa definisi softswitch yang berbeda dari beberapa vendor dan dari konsortium internasional,diantaranya adalah:
1. ISC (International Softswitch Consortium) mengajukan model softswitch sebagai suatu sistem cerdas (Intelligent System) yang melakukan fungsi call control pada jaringan VoIP. ISC menjelaskan softswitch sebagai suatu sistem yang mencakup semua hal yang berkaitan dengan sistem komunikasi NGN yang menggunakan standar terbuka untuk membuat jaringan terintegrasi dengan memadukan kemampuan layanan yang intelligence dalam menangani trafik voice,data dan multimedia secara lebih efisien dan dengan potensi nilai tambah layanan yang jauh lebih besar dari pada PSTN.
2. I-Link dan Dialup Audio merupakan perusahaan yang bergerak dibidanginternet dan keamanan jaringan.Pengalaman bergerak didunia internet menghasilkan suatu produk berupa softswitch yang lebih dikenal sebagai IPPBX. Softswitch disini lebih menitik beratkan pada teknologi gateway yang menghubungkan antara jaringan publicdan private.
3. Menurut Sun Microsystem, Softswitch merupakan sekumpulan produk, protokol,dan aplikasi-aplikasi yang mengizinkan setiap perangkat untuk mengakses layanan telekomunikasi dan internet melalui jaringan IP. Jika dilihat lebih dalam lagi,sofswitch merupakan satu set teknologi yang melaksanakan fungsi switching dengan membangun komunikasi end-to end. Softswitch merupakan konsep komunikasi masa depan yang dikembangkan dari pendekatan PSTN, VoIP dan jaringan data. Sistem komunikasiini dirancang untuk dapat memberikan layanan voice, data dan multimedia disamping dirancang juga untuk melakukan penetrasi terhadap PSTNdalam bermigrasi ke jaringan data.
Pengertian umum Softswitch :
Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat, protokol, dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi dan/atau layanan internet berbasis jaringan IP
a. Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
b. Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
c. Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.
International Softswitch Consorsium (ISC) merupakan suatu badan yang dibentuk oleh berbagai badan yang bergerak dalam bidang teknologi, ITU dan IETF. ISC memaparkan Softswitch sebagai suatu kumpulan teknologi (bukan spesifikasi produk) yang mengacu ke jasa telekomunikasi masa depan yang bersifat open standartds. ISC mengeluarkan suatu Reference Architecture yang berisi Functional Plane untuk mendeskripsikan fungsi end-to-end jaringan VoIP .
Fungsi Softswitch diantaranya:
• Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
• Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
• Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.
Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture
1. Transport Plane
Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah : IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP Access Domain:
IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.
Interworking Domain
Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda dan/atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway (signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda).
Non-IP Access Domain
Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).
2. Call Control & Signaling Plane
Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.
3. Service & Application Plane
Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa/layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan/jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa/Layanan& Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa/Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.
4. Management Plane
Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa/layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa/semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.
Arsitektur dan Elemen Pembangun Jaringan Softswitch
Jaringan Softswitch dibangun oleh 4 komponen penting, yakni :
1. MGC (Media Gateway Controller)
Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.
2. MG (Media Gateway)
MG (Media Gateway) adalah elemen jaringan yang berfungsi sebagai interface pensinyalan dari jaringna softswitch dan juga mengirim dan menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN, PLMN, dan jaringan akses pelanggan.
3. SG (Signalling Gateway)
Signaling gateway melayani sebagai gateway/gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage/dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.
4. MS (Media Server)
Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing). MS berfungsi untuk membantu softswitsch untuk mendukung layanan/aplikasi seperti massaging, audio, dan video conferencing, music on hold, announcement, dll.
5. FS (Feature Server)
Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber dan layanan/jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.
Layanan Softswitch
Konsep dasar layanan yang dapat diberikan oleh softswitch untuk mendukung kebutuhan kenvergensi layanan masa datang, yaitu terintegrasinya layanan suara dan data dalam satu platform jariangan. Oleh karena itu implemaentasi jaringan merbasisi softswitch didesain untuk menyediakan layanan berupa telepony, data, internat, dan multimedia.
Sebagai penyedia telepon dan data, sistem softswitch harus dapat diimplementasikan sebagai switch kelas 4, switch kelas 5, dan titik interkoneksi. Dalam praktek implementasinya, masing-masing jenis kelas tersebut dapat berdiri sendiri atau kombinasi.
Konsep dasar penyedia layanana telepon dan softswitch adalah harus mampu mmenyediakan layanan telepon minimal setingkat dengan layanan yang sudah diberikan oleh PSTN dengan berbagai kelengkapan fiturnya. Layanan teleponi yang diberikan juga hendaknya mengakomodasi jenis-jenis layanan yang sudah diberikan kepada pelanggan selama ini, diantaranya sebagai berikut :
• Komunikasi lokal
• Komunikasi jarak jauh
• Komunikasi Internasional
• Emergency service
• Number portability
• Televoting
• Prepaid dan postpaid
• Service class
• Voice VPN
• Toll free
Elemen Pendukung Softswitch
Media Gateway, terdiri dari :
1) Acces Gateway
Acces gateway, sebagai penghubung kearah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya acces gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun non-paket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Untuk perangkat yang berbasis paket kebutuhan bandwith dapat langsung dihitung berdasarkan kebutuhan perangkat tersebut. Sedangkan untuk perangkat yang berbasis non-paket perlu diperhitungkan jenis kompresi yang dipergunkan dan jumlah user-nya. Dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan dalam acces gateway meliputi :
a. Dimensi interface ke jaringan IP untuk layanan IP/data
b. Dimensi interface ke jaringan IP untuk layanan voice ( sesuai codec yang digunakan)
c. Dimensi ke jaringan user.
2) Trunk Gateway
Trunk gateway dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Didalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya. Di dalam perubahan tersebut dilakukan pengkodean. CODEC yang sering dipergunakan antara lain : G.729, G.711 dan G.723.
Dimensi-dimensi interface pada trunk gateway dari jaringan lain yang terhubung ke jaringan softswitch yaitu :
a. Internet Protocol (IP) akan terhubung langsung ke jaringan softswitch.
b. Time Diviton Multiplexing (TDM) akan terhubung ke jaringan non-IP (misalnya PSTN/PLMN).
c. Dari internal trafik, pada konfigurasi tertentu, trafik yang berasal dari non IP tidak melewati jaringan paket, sedangkan bagi internal trafik non-IP ke non-IP tidak memerlukan perubahan ke bentuk paket.
Signaling Gateway
Signaling gateway berfungsi untung menghubungkan signaling dalam jaringan softswitch dengan jaringan PSTN/ mobile yang berbasis SS7. Di dalam elemen softswitch antara soft switch dan signaling gateway dapat berupa perangkat yang terintegrasi ataupun terpisah. Bilamana signaling gateway dan soft switch tidak terintegrasi dipersyaratkan adanya protokol SIGTRAN antara signaling gateway dan softswitch.
Di dalam perancangan signaling gateway diperlukan beberapa perhitungan terutama untuk kebutuhan :
a. E-1/SDL link ke SS7. Berdasarkan besarnya trafik TDM yang dihubungkan dengan jaringan softswitch, ditetapkan untuk 1000-1500 sst diperlukan 1 SDL.
b. Interface IP ke softswitch, tetapkan wahwa 1 SDL = 64 kbps, sehingga total kbps dapat dihitung yaitu jumlah SDL (dari trafik) * 64 kbps.
Operating support system (OSS)
Adalah elemen jaringan yang berfungsi untuk mendukung operasi dan pemeliharaan jaringan, seperti managemen jaringan, provisioning, billing, monitoring,statistik, dll. OSS harus mendukung perbaikan kualitas layanan dan mempertinggi efisiensi operasi dengan memberikan fungsi-fungsi manajemen jaringan berikut :
• Fault management
• Configuration management
• Acconnting management
• Performance management
• Security menagement.
Kapasitas Softswitch dan kualitas layanan
Kapasitas Softswitch
Softswitch harus mampu memenuhi kebutuhan kapasitas dalam satu rentang kapasitas jaringan publik dan secara flexibel dapat ditambah kapasitasnya sesuai kebutuhan. Pada umumnya kapasitas softswitch didefinisikan dalam satuan BHCA (Busy Hour Call Attempts) yang perumusannya dapat didekatkan:
• BHCC = Busy Hour Call Completions
• BHCC/line = 3600/MTH (Mean Holding Time)
• BHCC untuk kapasitas tertentu =BHCC/line * cct
• BHCC =BHCC/ASR (Answer Seize Ratio)
Dalam kenyataannya setiap softswitch akan mempergunakan komputer server untuk perangkat keras dari soft switch. Jenis perangkat keras yang dipergunakan adalah :San Server, Compoaq/HP Server, IMB Server, PC Server atau perangkat keras yang khusus dibuat oleh vendor untuk softswitch.
Beberapa hal yang penting yang terkait dengan kapasitas softswitch antara lain, misalnya dalam hal :
• Setiap server pada umumnya memiliki kapasitas maksimum sekitar 400.000 BHCA.
• Untuk mencapai 4 M BHCA atau lebih, vendor menggunakan beberapa server.
• Kapasitas perangkat keras dalam BHCA, selaian untuk membuat koneksi, juga dipergunakan untuk operasi hubungan dengan softswitch lain (trunk gateway, signaling gateway, acces gateway, OSS, CDR, fausi, configururation, dll) dan aplication server.
• Redudance
a. Bentuk redudance = 1 : 1 or N : 1 redudancy.
b. Redudancy komponen vital di dalam server (Processor, HD, dll)
c. Redudancy interface.
d. Redudance system misalnya :
- Di dalam satu lokasi terdapat redudancy untuk system.
- Redudancy dilakukan di dalam geografic yang berbeda.
- Redudancy dapat berupa hot standby ataupun load sharing.
Kualitas Layanan
Dalam menentukan bagus tidaknya kualitas dari layanan berbasis softswitch, terdapat beberapa parameter yang harus dilihat : Delay, Jitter, Packet Loss dan MOS.
Sistem jaringan berbasis softswitch harus mampu menjamin kualitas layanan dengan batas-batas nilai-nilai berikut :
1. One-way delay
Nilai one-way delay untuk beberapa aplikasi tidak boleh lebih dari persayaratan : <150 msec
2. Delay Variation
Nilai delay variation untuk beberapa aplikasi tidak boleh lebih dari persyaratan : ≤ 75 msec.
3. Information Loss
Nilai information loss untuk beberapa aplikasi tidak boleh melebihi dari persyaratan : 1 – 5 % tergantung kepada layananya.
4. MOS (Mean Openion Score)
Kualitas suara minimum mempunyai nilai setara MOS 4.0.
5. Echo Cancelation
Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet terutama disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan paket maka perangkat harus menggunakan teknik echo cancelation. Persyaratan performansi yang diperlukan untuk echo conseller harus mengacu standar international ITU G.165 atau G.168.
6. Post Dial Delay
PDD (Post Dial) yang diijinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringing back.
Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:
• Transport Plane
Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.
• IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.
• Interworking Domain
Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.
• Non-IP Access Domain
Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).
• Call Control & Signaling Plane
Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.
• Service & Application Plane
Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.
• Management Plane
Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.
Softswitch, Kunci Menuju Next Generation Network (NGN) Dunia Telekomunikasi
1. Konvergensi antara jaringan sirkit (circuit networks) dengan jaringan paket (packet network)—termasuk di dalamnya jaringan seluler—akan menjadi sebuah kebutuhan di masa yang akan datang. Ini karena di masa datang komunikasi bukan hanya melibatkan suara, namun sudah data, image dan bahkan video.
Kapan terjadinya dan apakah jaringan sirkit—kita kenal dengan layanan telpon tetap (PSTN)—akan dihapuskan untuk kemudian diganti dengan infrastruktur jaringan paket, itu masih menjadi tanda tanya. Akan tetapi, kalaupun hal itu terjadi, akan memakan waktu lama sampai seluruh jaringan tadi diganti dan menuju jaringan generasi masa depan (NGN-Next Generation Network).
Layanan komunikasi suara selama ini masih berbasis pada circuit-swithed. Pada jaringan ini, setiap call (panggilan) akan diberikan sebuah kanal tersendiri (dedicated), dan tidak ada pengguna lain yang dapat menggunakan kanal tersebut selama call yang tadi masih berlangsung. Kelebihannya, layanan ini mendukung real time-service. Namun, kelemahannya juga banyak. Kanal yang idle (tida aktif) karena tidak ada yang menggunakan juga harus tetap ‘bekerja’. Belum lagi biaya pembangunan dan pengembangan jaringan-infrastrukutur yang relatif mahal. Jumlah aplikasi layanan ini juga terbatas.
Sementara itu, jaringan paket digunakan untuk komunikasi data. Dalam jaringan ini, informasi dipecah menjadi beberapa bagian (disebut paket, frame atau pun sel), diberi header—berisi informasi pengirim, penerima dan urutan paket dari informasi —baru setelah itu dikirim. Pada pengiriman, semua kanal bisa digunakan,—tidak seperti pada circuit-switch—dengan memih kanal yang kosong dan paling cepat sampai ke tujuan/penerima. Kelebihan jaringan ini tentu saja dari efisiensi pemakaian kanal, karena setiap pengguna jaringan bisa menggunakan semua kanal yang tersedia untuk mengirim informasi ke pengguna yang lain.
Sejak berkembangnya telepon internet (VoIP) maka layanan komunikasi suara bukan hanya bisa dilewatkan oleh jaringan sirkit namun juga oleh jaringan paket yang berbasis IP (Internet Protokol). Dan lagi dengan teknik packet voice, dimana suara akan dikonversi menjadi bentuk digital, kemudian dimampatkan (compress) dan akhirnya dibagi manjadi beberapa paket suara untuk kemudian dikirim ke penerima via jaringan paket, ternyata memberikan kualitas bagus. Ini membuka peluang untuk mengirimkan informasi suara lewat jaringan paket, dalam bentuk packet voice.
Kekurangan Softswitch :
• Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
• Investasi yang sangat tinggi.
• Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.
iseng niy nambain entri ttg softswitch yah biar smua tau dah perkembangan teknologi yang lg gompar2nya...
kyanya udah dri dulu dech.. hehehhe....
ehmmmm ngomongin mslh softswich... satu kata donk MANTEP!!!
yech moga aj di Indonesia nantinya bener2 bisa mengaplikasikan NGN tidak hanya untuk dikota2 besar tapi tuk sluru bagian Indonesi... Amiiiiiiin...
tpi kapan yah??? mungkin sribu taun lagiiiiii....
ehm optimis ajah dehhhh... INDONESIA BISA!!!!