Risih dalam pandangan

Tuesday, 5 July 2016


Hanya terdengar sentuhan mouse dan sentuhan keyboard
Matamu fokus memandang dunia dibalik layar
Dimata lain ada yg memandang indahnya dunia dibalik bola mata
Namun nyatanya salah
Untungnya simata ini tersentak 
Dengan denyut deras berdetak

Bukannya melihat indah itu tak ada batas?
Bukannya mata ini adalah hak pemilik mata?

Ada yang memberonta 
Kumohon tahan 
Tak lelahkah kamu?
Tak letihkah kamu?
Kumohon tahan
Tak ada guna, berontahlah cukup dlm hatimu sepuasmu semaumu
Akan ada kiriman kekuatan
Sabarlah duhai, tak apa sakit itu tak akan lama 
Kumohon percayalah itu.

Makassar timur, 4 juli 2016







nongkrong

Sunday, 3 July 2016


Tepatnya sabtu malam menjelang larut, ajakan dari teman untuk berbincang santai disalah satu kedai kopi di pusat keramaian kota Makassar.
Menikmati segelas Vietnam drip kesukaanku, mencermati tetesan demi tetesan kopi yang akhirnya full dalam satu cangkir bening , lalu perlahan mengaduknya dengan campuran susu kental. Hangat pahit manis begitu nikmat.
Ditengah obrolan yang begitu menyenangkan, namun dalam benak ada yang lebih menarik perhatianku. Mulai diam dan perlahan keluar dari focus, mataku tertuju pada semua tamu di kedai itu, dalam hati bertanya “oh masih ada? Tersenyum bahagia rasanya melihat sekelompok orang berbincang bincang santai, ada yang serius ada yang teratawa ada jg  yang terdiam bisu penuh fikir
Sesekali kembali kuperhatihan tingkah dan wajah satu persatu tamu di kedai itu, rautannya campur aduk namun yang saya tangkap hanyalah satu rasa.
Apa mungkin hanya kebetulan saja, apa hanya mungkin karena saya baru pertama kalinya ke kedai kopi itu, apa mungkin kebetulan tamunya bukan kumpulan autis. Bukan sebentar, sambil ngobrol tanpa focus sepanjang waktu tak henti2nya mata ini mencuri kesenangan dari sosok mereka yang tak kukenal dan tak mengenalku.
Takjub tak ada yang berkutat dgn gadget apa lagi selfie, moment langkah rasanya melihat orang disekitar tidak bersenandung dengan hal hal maya, namun hanya akrab dengan nyatanya, anugerah Tuhan yang mereka punya, fikiran, hati, dan jiwa benar-benar utuh menyatu dalam tubuhnya saat itu.
Terima kasih malam, terima kasih kalian yang tak kutahu.

Makassar, 3 July 2016 12:01AM


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS